Anita Sarawak - Bawalah Daku Pergi
Judul Album : Bawalah Daku Pergi
Penyanyi : Anita Sarawak
Tahun Produksi : 1983
Produser : Lewi Yahya
Produksi : Varia Nada Utama Records
Ini adalah album tersukses ANITA SARAWAK di Indonesia, sekaligus pembuka jalan bagi penyanyi negeri jiran untuk dikenal disini. Sebagai (waktu itu) istri dari BROERY PESULIMA, Anita tidak terlalu sulit untuk menembus industri rekaman Indonesia. Maka digandenglah HARRY ANGGOMAN sebagai Music Director, dan sederet pencipta lagu handal menyumbangkan karyanya. Terpilih ciptaan Harry Sabar berjudul BAWALAH DAKU PERGI sebagai single andalan sekaligus judul album. Lagu ini sukses jadi hits, tapi hits terbesar dari album ini sekaligus hits terbesar Anita di Indonesia adalah lagu TRAGEDI BUAH APEL. Yang unik di album ini adalah dimasukkannya lagu daerah Maluku berjudul BULAN PAKE PAYUNG, sungguh intepretasi yang bagus dari seorang Anita, apalagi string section lagu ini ditangani ADDIE MS.
Track List
1. BAWALAH DAKU PERGI
Harry Sabar
2. TRAGEDI BUAH APEL
Ithinx & Dani Mamesah
3. CERITA
Broery Pesulima
4. SELAMAT TINGGAL
Dani Mamesah
5. BULAN PAKE PAYUNG
Traditional Maluku
6. KAULAH SINAR ABADI
Christ Kayhatu
7. BURUH
Dani Mamesah
8. CINTA KITA
Eddie Endoh
9. LOVING EYES
Johanes Purba
10. SURAT CINTA
Harry Sabar
1. BAWALAH DAKU PERGI
Harry Sabar
2. TRAGEDI BUAH APEL
Ithinx & Dani Mamesah
3. CERITA
Broery Pesulima
4. SELAMAT TINGGAL
Dani Mamesah
5. BULAN PAKE PAYUNG
Traditional Maluku
6. KAULAH SINAR ABADI
Christ Kayhatu
7. BURUH
Dani Mamesah
8. CINTA KITA
Eddie Endoh
9. LOVING EYES
Johanes Purba
10. SURAT CINTA
Harry Sabar
TRAGEDI BUAH APEL
Kau merah sangatlah menggairahkan
Dan kadang hijaumu lugu
Padamu telah tercipta
Denyut getaran hidup
Seirama dalam dunia.. dalam dunia..
Kau menggoda setiap insan
Yang menatapmu berbeban harap
Angkuhmu dan sombong
Congkakmu seketika
Melupakan kodrat kehidupan
Oh duniawi…
Mungkin kau belum merasa gelisah
Dan terlepas dari rasa ragu
Namun dirimu itu tersimpan jua
Seribu tanya, seribu sapa…
Dan saatnya kini kaupun pasrah
Disisi kilau sebilah belati
Tak berdaya lupakan dirimu
Hanya tuk sekedar pelepas dahaga
Oh… tragedi…
Oh oh oh sungguh pilu
Kesemuan yang membius diri
Kau merah sangatlah menggairahkan
Dan kadang hijaumu lugu
Padamu telah tercipta
Denyut getaran hidup
Seirama dalam dunia.. dalam dunia..
Kau menggoda setiap insan
Yang menatapmu berbeban harap
Angkuhmu dan sombong
Congkakmu seketika
Melupakan kodrat kehidupan
Oh duniawi…
Mungkin kau belum merasa gelisah
Dan terlepas dari rasa ragu
Namun dirimu itu tersimpan jua
Seribu tanya, seribu sapa…
Dan saatnya kini kaupun pasrah
Disisi kilau sebilah belati
Tak berdaya lupakan dirimu
Hanya tuk sekedar pelepas dahaga
Oh… tragedi…
Oh oh oh sungguh pilu
Kesemuan yang membius diri
Komentar
Posting Komentar