Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Broery Pesolima - Jangan Ganggu Aku

Gambar
Judul Album : Jangan Ganggu Aku Artis : Broery Pesolima Tahun Produksi : 1990 Produser : Handoko Kusuma Produksi : Harpa Records Distributor : Bursa Musik Karir BROERY PESOLIMA di industri musik Indonesia sempat mengalami pasang surut. Berjaya di era 70an, kemudian sempat surut di awal era 80an, lalu kembali menanjak di pertengahan 80an saat RINTO HARAHAP menggamitnya untuk merilis album AKU JATUH CINTA. Sejak itu namanya terhitung stabil di jajaran depan lewat sederet album baik solo maupun duetnya bersama DEWI YULL yang juga fenomenal. Broery banyak mencetak hits di era ini, meskipun memang tidak semua album yang diluncurkannya berhasil diterima pasar. Boleh jadi karena di masa itu Broery tidak terikat kontrak dengan label manapun sehingga dalam saat yang sama bisa rilis beberapa album sekaligus dari label yang berbeda, baik itu album full maupun album kompilasi lagu baru yang memajang nama Broery sebagai single andalan. Ini bisa menjadi bumerang karena album Broery yang satu akan &#

Novia Kolopaking - Salah Tingkah

Gambar
Judul Album : Salah Tingkah Artis : Novia Kolopaking Tahun Produksi : 1987 Music Director : A. Riyanto & Is Haryanto Produser : Widyanarto Produksi : Granada Records Melewati masa kanak-kanak dengan berkiprah di dunia nyanyi dan seni peran, NOVIA KOLOPAKING berhasil terus eksis saat menginjak masa remaja. Saat melewati masa transisipun Novia cukup berhasil dengan menjadi salah satu pengisi suara sandiwara radio paling fenomenal SAUR SEPUH. Hingga saat sosoknya sudah terbilang 'pas' untuk membawakan lagu-lagu remaja, dia kembali muncul di industri musik dengan merilis album berjudul SALAH TINGKAH. Album ini digarapnya bersama musisi senior A. RIYANTO dan IS HARYANTO, dan menilik sederet nama yang mendukungnya di album ini pasti sudah bisa ditebak apa genrenya. Ya, boleh jadi Novia memang sedang mencari-cari genre musik apa yang pas untuknya, atau mungkin pihak label memang mencari genre yang 'aman'. Lagu andalan SALAH TINGKAH diciptakan oleh BOY F.A. yang relatif bel

Maribeth - Love Duet

Gambar
Judul Album : Love Duet Artis : Maribeth Tahun Produksi : 1995 Music Director : Yoi Kitaroh Produser : Taka Tsukuma Produksi : Sony Music Entertainment Japan Distributor : Indo Semar Sakti Sukses MARIBETH di Indonesia saat merilis album ALONE AGAINST THE WORLD dengan hitsnya DENPASAR MOON memang fenomenal. Album berikutnya BORN TO SING dengan hits BOROBUDUR dan I WAS BORN TO SING menambah kuat eksistensinya disini. Maka saat album berikutnya dirancang, perlu dipikirkan strategi apa lagi untuk membuat namanya tetap cemerlang. Dan yang kemudian dilakukan adalah merekam lagu berbahasa Indonesia, satu hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Tidak hanya itu, Maribeth juga merencanakan untuk berkolaborasi dengan penyanyi Indonesia. Uniknya, tidak lantas menggandeng penyanyi yang sudah 'jadi' agar kolaborasi lebih mudah dilakukan, team produksi memilih mencari penyanyi baru untuk dijadikan teman duet Maribeth. Maka setelah melalui serangkaian audisi, terpilihlah nama MICHAEL HUTAG

Abiem Ngesti - Gadis Baliku

Gambar
Judul Album : Gadis Baliku Artis : Abiem Ngesti Tahun Produksi : 1995 Music Director : Wiwien Ngesti Produser : Hartono Hendra Produksi : Akurama Records Sosok ABIEM NGESTI mencuat sejak belia saat merilis album PANGERAN DANGDUT yang mendapat sambutan bagus di pasaran. Sukses ini agaknya karena dia berani terjun di jalur dangdut yang kurang populer untuk penyanyi anak-anak seusianya saat itu. Terlebih vokal Abiem memang memadai untuk tampil berdangdut dengan cengkok yang cukup kental. Langkah Abiem terus berlanjut sampai usia remaja, dan namanya tetap lekat dengan genre dangdut meskipun pernah mencoba genre lain seperti slow rock ataupun Rap bernuansa disko seperti saat merilis album GADIS BALIKU ini. Di album ini Abiem mencoba ngerap dengan gaya ala IWA K yang saat itu memang sedang ngetop, sementara musiknya mengarah ke pop disko ala ACE OF BASE yang saat itu juga sedang digandrungi. Meskipun begitu, sepertinya Abiem tidak ingin menghilangkan nuansa dangdut yang sudah lekat dengannya

Hetty Koes Endang - Pop Indonesia Vol.3

Gambar
Judul Album : Pop Indonesia Vol.3 Artis : Hetty Koes Endang Tahun Produksi : 1977 Music Director : A. Riyanto Produser : Amin Wijaya Produksi : Musica Studio's Kemenangan HETTY KOES ENDANG sebagai juara pertama dalam Festival Penyanyi Pop Nasional tahun 1977 membawa babak baru dalam karir bernyanyinya. Di tahun ini pula dia berhasil membawa harum nama bangsa di ajang WORLD POP SONG FESTIVAL di Budokan Tokyo Jepang lewat gelar   OUTSTANDING SONG AWARD untuk duetnya bersama ADJIE BANDY dalam lagu DAMAI TAPI GERSANG. Selepas ini karirnya di dunia musik semakin mengkilat, album-albumnya pun lancar dirilis dan nyaris semuanya mendapat tempat di hati penikmat musik. Akan tetapi meskipun materi suaranya tergolong dahsyat dan mampu menaklukkan lagu-lagu kelas festival yang tergolong sulit, saat merilis album nyatanya Hetty masih berkompromi dengan pasar. Album-album yang dihadirkannya pada masa itu adalah album dengan genre pop mainstream yang boleh jadi lebih mudah 'dijual'. Album

Dewi Irawan - Janjimu Kunanti

Gambar
Judul Album : Janjimu Kunanti Artis : Dewi Irawan Tahun Produksi : 1982 Music Director : Mus Mujiono Produksi : Jayakarta Records Di awal era 80an, muncul trend dimana para bintang film 'digiring' ke dapur rekaman dan merilis album. Tidak penting lagi apakah vokal sang bintang memadai untuk bernyanyi, yang lebih penting adalah nama mereka yang sudah moncer akan menjadi daya jual dan menarik perhatian. Nyatanya hanya segelintir nama yang bisa sukses juga di jalur nyanyi, sisanya hanya tercatat sebagai 'penggembira' industri musik saja. Salah satu yang hanya tampil sekilas di industri musik adalah DEWI IRAWAN. Sosoknya saat itu mengemuka sebagai bintang film remaja, dan saat merambah dunia musik dia didaulat untuk menyanyikan lagu karya hitsmaker saat itu A. RIYANTO, dengan dukungan musik dari para personel JACK POWER aka JAKARTA POWER BAND. Pemilihan genre pop melankolis boleh jadi memang menjadi pilihan 'aman' karena dianggap mudah ditaklukkan. Nyatanya Dewi tid

Jak Lloyd - Mencari Bimbi

Gambar
Judul Album : Mencari Bimbi Artis : Jak Lloyd Tahun Produksi : 1979 Produksi : Bina Musika Sudah jamak dalam industri musik, sebuah lagu hits akan diikuti oleh banyaknya lagu sejenis yang kemudian bermunculan di pasaran. Berbagai cara dilakukan untuk 'menyamai' popularitas lagu tersebut sehingga yang kemudian muncul adalah lagu-lagu dengan tema yang sama, pola musik yang sama, judul yang nyerempet-nyerempet, lagu 'jawaban' yang hanya mengganti lirik, atau bahkan lagu sequel. Ini yang terjadi pada superhits milik NEW ROLLIES garapan TITIEK PUSPA berjudul BIMBI. Lagu yang menceritakan tentang seorang gadis kampung bernama Bimbi yang hijrah ke kota dan berhasil menjadi idola lalu lupa diri dan bernasib tragis ini memang sangat kuat saat dibawakan New Rollies. Sukses besar New Rollies kemudian dicoba dilanjutkan dengan sebuah lagu sequel berjudul MENCARI BIMBI yang juga hasil garapan Titiek Puspa. Lagu ini dipercayakan Titiek kepada kelompok asal Surabaya bernama JAK LLOYD

Desy Ratnasari - Bukan Aku Menolakmu

Gambar
Judul Album : Bukan Aku Menolakmu Artis : Desy Ratnasari Tahun Produksi : 1994 Produser : Erwin Indrawan Produksi : Win Records Distributor : Blackboard Indonesia Cemerlang di dunia modeling dan akting tidak lantas membuat DESY RATNASARI berpuas diri. Segala potensi yang ada 'dimaksimalkan' untuk lebih mengedepankan namanya di industri hiburan tanah air. Maka saat album pertamanya LUKISAN CINTA dirilis di pasaran tidak sedikit yang menganggapnya 'aji mumpung' karena namanya sedang menanjak jadi segala tawaran diambil, meskipun materi vokal Desy sebenarnya berkarakter karena unik dan khas. Album pertamanya cukup diterima di pasaran, sehingga langkahnya di industri musik berlanjut dengan merilis album keduanya BUKAN AKU MENOLAKMU. Meskipun saat itu industri musik sedang riuh dengan genre disko dangdut dan slowrock melayu, Desy konsisten ada di jalur pop melankolis dengan menggaet PANCE PONDAAG yang terbukti berjaya di era sebelumnya saat genre pop melankolis merajai pasar

Fadly - Anak Jalanan

Gambar
Judul Album : Anak Jalanan Artis : Fadly Tahun Produksi : 1992 Music Director : Paul Soenjaya Produksi : Supranada Abadi Records Setelah mengalami masa kejayaan di era 70an dan sempat surut di era 80an, industri musik anak-anak kembali bergairah di era 90an. Di era ini bermunculan begitu banyak penyanyi anak-anak dalam berbagai genre, meskipun memang yang menjadi 'bintang' di era ini adalah PAPA T. BOB yang relatif selalu sukses saat menciptakan lagu untuk penyanyi anak-anak pada masa itu. Sesuai dengan 'kaidah' yang berlaku, saat sebuah lagu sukses maka akan banyak lagu sejenis yang bermunculan sebagai 'pesaing'. Maka tidak heran lagu anak-anak pada masa itu nyaris seragam secara melodi, aransemen dan tema lirik. Semua terdengar mirip dengan lagu-lagu bikinan Papa T. Bob. Tapi bukan berarti tidak ada penyanyi yang mencoba tampil beda, salah satunya adalah FADLY. Disaat penyanyi anak-anak yang lain tampil dengan gaya ceria, lagu yang simpel dan minim 'tantan

Rachmat Kartolo - Patah Hati 92 Disco Remix

Gambar
Judul Album : Patah Hati 92 Disco Remix Artis : Rachmat Kartolo Tahun Produksi : 1992 Produser : Iwan Sastrawijaya Produksi : Blackboard Indonesia Trend genre disco remix di Indonesia pada awal era 90an memang luar biasa. Bermacam jenis lagu dari mulai lagu daerah, pop sampai dangdut 'dikondisikan' untuk lebur dalam genre ini. Banyak yang terdengar pas, tapi tidak jarang juga yang terkesan maksa. Bukan hanya penyanyi-penyanyi muda yang merambah genre ini, tapi juga penyanyi-penyanyi senior seperti RACHMAT KARTOLO yang juga 'mengkondisikan' hits terbesar miliknya PATAH HATI untuk dirombak dalam irama disco remix.  Tidak hanya lagu PATAH HATI saja, Rachmat juga menyertakan lagu KUNANTI JAWABMU dan PUSARA CINTA. Tiga lagu alltime hits itu bersama lagu-lagu hits lainnya dirangkai menjadi dua lagu panjang yang dipisah dalam side A dan side B, atau yang saat itu dikenal dengan sebutan album NON STOP.  Jeda antara lagu satu dengan lainnya diakali dengan imbuhan scratch khas di

Didi Rachman - Tanpa Dirimu

Gambar
Judul Album : Tanpa Dirimu Artis : Didi Rachman Tahun Produksi : 1994 Music Director : Roedyanto Produser : Sunny Produksi : Sun Production Distributor : Billboard Indonesia Awal 90an saat industri musik diramaikan oleh hadirnya boyband lokal, ada sebuah kelompok bernama CATWALK yang cukup mencuri perhatian lewat album PASIR PUTIH. Sayangnya meskipun lagunya menjadi hits, tapi nasib boyband CATWALK sendiri justru tidak berlanjut. Background para personelnya yang memang dari dunia model boleh jadi memang hanya menganggap  musik sebagai selingan saja, sementara profesi utama mereka adalah model. Akan tetapi dari lima orang personel CATWALK, rupanya ada yang mencoba serius di dunia musik. Dia adalah DIDI RACHMAN. Selepas bubarnya CATWALK, Didi tetap mencoba eksis dengan bersolo karir dan langkahnya dimulai dengan dirilisnya album pertamanya berjudul TANPA DIRIMU. Didukung oleh ROEDYANTO pentolan kelompok EMERALD sebagai Music Director, Didi mencoba peruntungannya sebagai penyanyi solo. Ha

Grace Simon - Melati

Gambar
Judul Album : Melati Artis : Grace Simon Tahun Produksi : 1975 Produksi : Berlian Record Merilis ulang lagu-lagu yang sedang hits memang bukan barang baru dalam industri musik Indonesia.  Boleh jadi ini adalah strategi dagang, karena dengan merilis lagu-lagu yang relatif sudah dikenal akan lebih mudah menembus pasar. Tidak jarang justru lagu-lagu yang dibawakan ulang itu kembali menjadi hits dan banyak disukai, seperti saat GRACE SIMON merilis album dengan judul MELATI yang juga diberi sub judul HITS MASA KINI. Dari sub judul itu sudah bisa terbaca bahwa album ini memang berisi lagu-lagu hits masa itu yang dibawakan kembali oleh Grace, dengan mengandalkan lagu MELATI yang saat itu menjadi hits besar kelompok BIMBO. Dan untuk penyanyi dengan karakter sekuat Grace, lagu apapun yang dinyanyikannya memang bisa menjadi 'miliknya'. Begitupun lagu Melati yang sudah sangat kuat imagenya dengan BIMBO, tapi lewat tarikan vokal Grace, lagu itu seperti punya nyawa baru. Dan tentu saja lagu

Nia Daniaty - Cintaku dan Cintamu

Gambar
Judul Album : Cintaku dan Cintamu Artis : Nia Daniaty Tahun Produksi : 1984 Music Director : Iwan JG Produser : Hartono Hendra Produksi : Akurama Records Distributor : Asia Records Meskipun melejit namanya terlebih dahulu sebagai pemain film dan sempat beroleh nominasi Aktris Terbaik FESTIVAL FILM INDONESIA 1980 dalam film ANTARA DIA DAN AKU, tapi karir NIA DANIATY justru melesat tinggi di industri musik. Album-album yang dirilisnya di era 80an tergolong selalu sukses dan berhasil mencetak banyak lagu hits, terlebih setelah berkolaborasi dengan hitsmaker RINTO HARAHAP yang memang sangat mengerti lagu seperti apa yang pas untuk karakter suara Nia yang tinggi melengking. Meskipun sudah begitu 'lekat'nya nama Nia dengan Rinto dan sudah menjadi jaminan laris, akan tetapi AKURAMA RECORDS yang menaungi Nia sempat juga berusaha memberikan 'penyegaran' dengan menyerahkan Nia pada komposer lain, seperti saat merilis album ke enamnya di Akurama  yang berjudul CINTAKU DAN CINTAMU.

Yunika - Kemana Dimana

Gambar
Judul Album : Kemana Dimana Artis : Yunika Tahun Produksi : 1999 Music Director : Andi Rianto & Ari Bias Produser : Genki Gutawa, Kiwir Wirasto, Marie Fioole Produksi : Warner Music Indonesia Setelah malang melintang di berbagai festival nyanyi di kota Bandung dan sekitarnya, langkah YUNIKA berlanjut ke industri rekaman. Diawali saat album pertamanya dirilis tahun 1996 berjudul TERIMA KASIH dan menggunakan nama YUNI. Lagunya sendiri cukup banyak diputar di radio-radio saat itu, hanya saja tidak mampu mengangkat namanya. Barulah saat WARNER MUSIC INDONESIA menggaetnya dan mengubah nama komersialnya menjadi YUNIKA lewat album KEMANA DIMANA, namanya mulai mencuri perhatian. Single andalan KINI meluncur mulus dan menjadi radio hits. Album ini juga berhasil mengantarnya menjadi nominator dalam ANUGERAH MUSIK INDONESIA (AMI) AWARDS tahun 2000 dan  PLANET MUSIC AWARD SINGAPORE tahun 2000 untuk katagori BEST NEW ARTISTS. Di tahun yang sama Yunika juga berkesempatan menjadi wakil Indonesia